JAKARTA - PJMINews.com - Ketua Forum Komunikasi Lembaga Dakwah (FKLD) Provinsi DKI Jakarta, H.M. Agoest Zakaria mengajak segenap komponen umat Islam khususnya di wilayah DKI Jakarta untuk meningkatkan kembali tali silaturahmi dengan mempererat Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan sesama umat Islam), Ukhuwah Wathaniyah (Persaudaraan sesama anak bangsa ) dan Ukhuwah Insaniyah (Persaudaraan sesama umat Manusia).

Hal tersebut disampaikan Agoest Zakaria atau biasa disapa Haji AZ dalam keterangannya, saat menggelar rapat FKLD DKI Jakarta yang dilanjutkan dengan acara berbuka puasa bersama, bertempat di RM Ayam Suharti, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (05/04).

“Dalam rangka Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 H seiring dengan selesainya pemilihan umum 2024, mari kita rapatkan kembali jalinan silaturahmi diantara kita,” ajak Haji AZ.

Dalam acara yang dihadiri tidak kurang dari 40 pimpinan ormas Islam dan lembaga dakwah seprovinsi DKI Jakarta tersebut, Haji AZ juga menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang pada pemilihan presiden 2024.

“Saya juga ingin menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut 1 Syawal 1445 H, untuk umat Islam di wilayah DKI Jakarta dapat melaksanakan dan mengumandangkan takbir dengan khusyu, khidmat serta menghindari pelaksanaan takbir keliling dengan menggunakan kendaraan yang dapat mengganggu ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” ujarnya.

Terkait dengan rencana perubahan status ibuk kota, Haji AZ menyerukan kepada semua pihak dapat berpartisipasi aktif dalam proses tersebut dalam bingkai ketaatan kepada Allah SWT, taat kepada Rosulullah SAW serta taat kepada ulil amri atau pemimpin.

Dalam kesempatan terakhir, Haji AZ menyampaikan himbauannya kepada warga DKI Jakarta yang mudik ke kampung halaman agar tetap mengikuti dan mematuhi peraturan serta menjaga ketertiban berlalu lintas. “Kami berharap warga DKI Jakarta yang mudik menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan keluarga, serta saat kembali ke Jakarta nanti tidak membawa kolega atau famili dari kampung halaman yang kurang memiliki skill memadai, agar terhindar dari beban serta menyulitkan diri,” pungkasnya.